generalAug 12, 2024
Perspektif Guru: Esports Membantu Kembangkan Motorik dan Koordinasi

Dampak Positif Esports dan Kolaborasi Orang Tua & Sekolah – Bagian 2; Interview dengan Luis Tandiono S.Ars, Guru Informatika dan Event Coordinator SMAS Dr. Wahidin Sudirohusodo Medan.
Proses membesarkan dan mendidik anak memang bukan tugas yang mudah. Apalagi, laju kecepatan perkembangan teknologi sekarang ini memaksa kita semua beradaptasi cepat mengikuti perkembangan zaman. Karena alasan itu jugalah, kolaborasi antara orang tua dan sekolah jadi kian krusial dalam perannya sebagai pengayom anak-anak di berbagai aspek hidup, seperti hobi mereka di game dan esports.
Artikel ini adalah lanjutan dari artikel sebelumnya, sebagai salah satu upaya RRQ MABAR untuk menggali perspektif para guru lebih dalam dan menyuguhkan sisi positif dari esports ke khalayak ramai.
Inilah perbincangan RRQ MABAR dengan Luis Tandiono S.Ars (LT), Guru Informatika, sekaligus Event Coordinator di SMA Swasta Dr. Wahidin Sudirohusodo, Medan.
RRQ MABAR: Menurut pendapat Bapak, apa saja dampak positif yang bisa diberikan game dan esports ke generasi muda?
LT: Pengembangan keterampilan motorik dan koordinasi saat bermain game melibatkan kontrol motorik yang kompleks dan respons cepat, yang dapat meningkatkan keterampilan motorik dan koordinasi tangan-mata. Dengan asumsi pengawasan yang tepat dari orang tua atau wali, serta penggunaan yang seimbang dengan aktivitas lainnya, game dan esports dapat menjadi alat yang bermanfaat dalam pengembangan generasi muda secara holistik.
RRQ MABAR: Tentunya, sekolah dan guru tidak akan mungkin mengambil peran seutuhnya dalam pengembangan dan pendidikan anak, tanpa campur tangan orang tua. Menurut Bapak, seperti apa pembagian peran yang ideal antara orang tua dan sekolah soal pemahaman anak tentang hobi, seperti bermain game dan kegiatan esports?
LT: Sekolah sebagai Pembimbing Edukasi memiliki peran penting dalam memberikan pendidikan formal yang meliputi pengembangan keterampilan akademik, sosial, dan kegiatan ekstrakurikuler. Orang Tua sebagai Pendamping Personal memiliki peran yang tak tergantikan dalam mendukung anak secara personal. Karena itu, terbentuknya komunikasi terbuka antara orang tua dan guru dapat membantu dalam memahami bagaimana hobi anak mempengaruhi prestasi akademis dan perkembangan sosial-emosional mereka. Orang tua bertanggung jawab untuk menetapkan batasan dan mengawasi waktu yang dihabiskan anak untuk bermain game. Karena bermain game dan esports melibatkan teknologi, sekolah dan orang tua perlu bersama-sama mendidik anak tentang etika digital, keamanan online, dan penggunaan teknologi yang bertanggung jawab.
RRQ MABAR: Bagaimana sekolah dan orang tua berkolaborasi memanfaatkan esports dan game demi kebaikan anak?
LT: Dengan kolaborasi yang baik antara sekolah dan orang tua, penggunaan esports dan game dapat menjadi alat yang bermanfaat untuk memperluas pengalaman belajar anak-anak, meningkatkan keterampilan mereka, serta mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang teknologi dan strategi yang relevan dalam dunia digital saat ini.
Itu tadi perbincangan singkat kami dengan guru kedua di salah satu sekolah yang bekerja sama dengan RRQ MABAR untuk memberikan panggung pengembangan diri yang positif lewat esports.
Kita akan melanjutkan artikel ini dengan bagian ketiga, yang terakhir, dengan guru yang berbeda di waktu yang akan datang.

Dampak Positif Esports dan Kolaborasi Orang Tua & Sekolah – Bagian 2; Interview dengan Luis Tandiono S.Ars, Guru Informatika dan Event Coordinator SMAS Dr. Wahidin Sudirohusodo Medan.
Proses membesarkan dan mendidik anak memang bukan tugas yang mudah. Apalagi, laju kecepatan perkembangan teknologi sekarang ini memaksa kita semua beradaptasi cepat mengikuti perkembangan zaman. Karena alasan itu jugalah, kolaborasi antara orang tua dan sekolah jadi kian krusial dalam perannya sebagai pengayom anak-anak di berbagai aspek hidup, seperti hobi mereka di game dan esports.
Artikel ini adalah lanjutan dari artikel sebelumnya, sebagai salah satu upaya RRQ MABAR untuk menggali perspektif para guru lebih dalam dan menyuguhkan sisi positif dari esports ke khalayak ramai.
Inilah perbincangan RRQ MABAR dengan Luis Tandiono S.Ars (LT), Guru Informatika, sekaligus Event Coordinator di SMA Swasta Dr. Wahidin Sudirohusodo, Medan.
RRQ MABAR: Menurut pendapat Bapak, apa saja dampak positif yang bisa diberikan game dan esports ke generasi muda?
LT: Pengembangan keterampilan motorik dan koordinasi saat bermain game melibatkan kontrol motorik yang kompleks dan respons cepat, yang dapat meningkatkan keterampilan motorik dan koordinasi tangan-mata. Dengan asumsi pengawasan yang tepat dari orang tua atau wali, serta penggunaan yang seimbang dengan aktivitas lainnya, game dan esports dapat menjadi alat yang bermanfaat dalam pengembangan generasi muda secara holistik.
RRQ MABAR: Tentunya, sekolah dan guru tidak akan mungkin mengambil peran seutuhnya dalam pengembangan dan pendidikan anak, tanpa campur tangan orang tua. Menurut Bapak, seperti apa pembagian peran yang ideal antara orang tua dan sekolah soal pemahaman anak tentang hobi, seperti bermain game dan kegiatan esports?
LT: Sekolah sebagai Pembimbing Edukasi memiliki peran penting dalam memberikan pendidikan formal yang meliputi pengembangan keterampilan akademik, sosial, dan kegiatan ekstrakurikuler. Orang Tua sebagai Pendamping Personal memiliki peran yang tak tergantikan dalam mendukung anak secara personal. Karena itu, terbentuknya komunikasi terbuka antara orang tua dan guru dapat membantu dalam memahami bagaimana hobi anak mempengaruhi prestasi akademis dan perkembangan sosial-emosional mereka. Orang tua bertanggung jawab untuk menetapkan batasan dan mengawasi waktu yang dihabiskan anak untuk bermain game. Karena bermain game dan esports melibatkan teknologi, sekolah dan orang tua perlu bersama-sama mendidik anak tentang etika digital, keamanan online, dan penggunaan teknologi yang bertanggung jawab.
RRQ MABAR: Bagaimana sekolah dan orang tua berkolaborasi memanfaatkan esports dan game demi kebaikan anak?
LT: Dengan kolaborasi yang baik antara sekolah dan orang tua, penggunaan esports dan game dapat menjadi alat yang bermanfaat untuk memperluas pengalaman belajar anak-anak, meningkatkan keterampilan mereka, serta mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang teknologi dan strategi yang relevan dalam dunia digital saat ini.
Itu tadi perbincangan singkat kami dengan guru kedua di salah satu sekolah yang bekerja sama dengan RRQ MABAR untuk memberikan panggung pengembangan diri yang positif lewat esports.
Kita akan melanjutkan artikel ini dengan bagian ketiga, yang terakhir, dengan guru yang berbeda di waktu yang akan datang.
